Friday, December 14, 2018

Penilaian Investasi (Payback periode dan discounted payback periode)


     A. PENGERTIAN INVESTASI
Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.” Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.
Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.
Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus dikonversikan dalam nilai uang.
Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan.
Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan.
Alasan melakukan investasi adalah sebagai berikut:
a.       Produktivitas seseorang yang terus mengalami penurunan.
b.      Tidak menentunya lingkungan perekonomian sehingga memungkinkan suatu saat penghasilan jauh lebih kecil dari pengeluaran.
c.       Kebutuhan-kebutuhan yang cenderung mengalami peningkatan.

B. JENIS-JENIS INVESTASI
     Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:
a.       Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.

b.      Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.

c.       Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu deviden dan capital gain.

d.      Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
(a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.
(b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.

e.       Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.

f.       Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.

g.      Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.

h.      Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.

   C. MANFAAT INVESTASI
Tujuan investasi pada umumnya adalah untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan yang kita harapkan. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan tersebut guna meningkatkan kualitas hidup.
Apabila meninjau motif dari kelompok-kelompok masyarakat yang melakukan investasi, maka ada tiga alasan kelompok masyarakat melakukan investasi, yaitu :
1.      Untuk mendapatkan pendapatan yang tetap dari hasil investasi pertahunnya
2.      Untuk jangka panjang dan memberikan hasil yang besar di masa yang akan datang
3.      Untuk kepentingan pendapatan yang tetap
Walaupun investasi memiliki keuntungan dan resiko, seperti dalam memilih jenis investasi untuk jangka waktu yang panjang dengan mendapatkan dividen yang relatif stabil atau menginginkan keuntungan jangka yang lebih pendek dari segi capital gain akibat pertumbuhan perusahaan.
Sedangkan jika melihat keuntungan dalam berinvestasi saham, pada dasarnya ada 3 keuntungan yang akan diperoleh oleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham, yaitu:
1.      Dividen
Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa devien tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula berupa deviden stock yang artinya setiap pemegang saham diberikan deviden sejumlah saham sehingga sejumlah saham yang dimiliki investor bertambah dengan adanya pembagian dividen stock tersebut.
2.      Capital gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli, capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan di pasar sekunder.
3.      Saham bonus
Saham bonus (jika ada) yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham yang diambil dari agio saham.
Dari beberapa bahasan diatas dapat disimpulkan manfaat investasi adalah :
1.      Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang
2.      Untuk mengurangi tekanan inflasi
3.      Dorongan untuk menghemat pajak

D. METODE PENILAIAN INVESTASI
1.      METODE PAYBACK PERIOD
Periode “Payback” menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun) suatu investasi akan bisa kembali. Periode “Payback” menunjukkan perbandingan antara “initial investment” dengan aliran kas tahunan, dengan rumus umu sebagai berikut :
                        Nilai Investasi
Payback Period = _______________
                        Proceed
Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah ditentukan proyek tersebut diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak.
Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan – penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut juga untuk mengukur kecepatan kembalinya dana investasi.

Kebaikan dan Kelemahan Payback Method
a.       Kebaikan Payback Method
·         Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.
·         Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.
·         Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.
b.      Kelemahan Payback Method
·         Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang.
·         Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi.
·         Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai.

Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
                                        a
Payback Period = n +x 1 tahun
 b
                        keterangan :
n     =   Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a     =   Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
b =       Arus kas pada tahun ke n + 1
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
                                                            Investasi awal
Payback Period = ____________x 1 tahun
                                                            Arus kas
-          Jika Periode pengembalian lebih cepat : layak
-          Jika Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
-          Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalian yang lebih cepat yang dipilih

Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda
Suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600 juta dengan umur ekonomis 5 tahun, Syarat periode pengembalian 2 tahun, dan arus kas pertahun adalah :
-          Tahun 1 RP. 300 juta
-          Tahun 2 Rp. 250 juta
-          Tahun 3 Rp. 200 juta
-          Tahun 4 Rp. 150 juta
-          Tahun 5 Rp. 100 juta

Arus kas dan arus kas kumulatif
Tahun
Arus kas
Arus kas kumulatif
0
(600.000.000)
(600.000.000)
1
300.000.000
(300.000.000)
2
250.000.000
(50.000.000)
3
200.000.000
150.000.000
4
150.000.000
300.000.000
5
100.000.000
400.000.000


Periode Pengembalian
                                                              a
Payback Period = n +_____ x 1 tahun
                                                              b

Rp 50jt
=2 + _______________ x 1 tahun
                                                            Rp 200jt
= 2,25 tahun atau 2 tahun 3 bulan 
Periode pengembalian lebih dari yang disyaratkan oleh perusahaan maka usulan proyek investasi ini di tolak

2.      METODE DISCOUNTED PAYBACK PERIOD
Metode ini memasukkan time value of money yang merupakan kritik atas kelemahan metode Payback Period. Dan rumusnya sama seperti metode Payback Period.

Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda
Suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600 juta dengan umur ekonomis 5 tahun, Syarat periode pengembalian 2 tahun, dengan tingkat bunga 10% per tahun, dan arus kas pertahun adalah :
-          Tahun 1 RP. 300 juta
-          Tahun 2 Rp. 250 juta
-          Tahun 3 Rp. 200 juta
-          Tahun 4 Rp. 150 juta
-          Tahun 5 Rp. 100 juta
Arus kas dan arus kas kumulatif
Tahun
Arus kas
DCF *10%
PV Arus kas
Arus kas kumulatif
0
(600.000.000)
1
(600.000.000)
(600.000.000)
1
300.000.000
0,909
272.700.000
(327.300.000)
2
250.000.000
0,826
206.500.000
(120.800.000)
3
200.000.000
0,751
150.200.000
29.400.000
4
150.000.000
0,683
102.450.000
131.850.000
5
100.000.000
0,621
62.100.000
193.950.000

Periode Pengembalian
                                                               a
Payback Period = n +_____ x 1 tahun
                                                               b

Rp 120,8jt
=2 + _______________ x 1 tahun
                                                            Rp 150,2jt
= 2,80 tahun atau 2 tahun 9 bulan
Periode pengembalian lebih dari yang disyaratkan oleh perusahaan maka usulan proyek investasi ini di tolak
















DAFTAR PUSTAKA

Sakhowi, Akhmad & Mahirun. 2011. Manajemen Keuangan. Pekalongan : Universitas Pekalongan.
Sartono, Agus. 1998. Manajemen Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.
Yogi. 2006. Ekonomi Manajerial Pendekatan Analisis Praktis. Edisi II.  Jakarta: Prenada Media Group.
Hariadi, Bambang. 2002. Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang. Yogyakarta: BPFE.



www.winterthur.co.id/id/winpens3.htm

No comments:

Post a Comment